Jumat, 15 Mei 2009

Program 5 tahun Solusi Air Bersih

Seperti diketahui, Program air bersih di Belawan adalah program yang merupakan proyek percontohan nasional untuk penanggulangan air bersih bagi masyarakat miskin kota di Indonesia. Keberhasilan proyek ini akan segera di replikasi secara nasional di beberapa kota besar di Indonesia oleh Departemen Pekerjaan Umum. Solusi air bersih merupakan salah satu hajat beberapa komponen yang peduli akan sanitasi dan solusi hidup bersih dan layak konsumsi. Apa yang diterapkan dalam program air bersih di kawasan Medan Belawan merupakan terobosan yang merubah pola hidup masyarakat yang kumuh menjadi tereliminir semua kondisi yang dihadapi. Baik sanitasi atau pun sulitnya air bersih.

Di Medan sendiri, keberhasilan proyek pengadaan air bersih bagi masyarakat miskin kota ini akan ditindaklanjuti setiap tahunnya, dengan menelisik wilayah yang membutuhkannya. Hal itu tergambar jelas dalam Rencana Investasi Pembangunan Jangka Menengah (RIPJM) Untuk Sanitasi 2009 – 2013 Kota Medan. Setiap tahunnya, pemerintah kota akan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat miskin kota sebanyak 3.500 sambungan.

Rencana tersebut telah disetujui dan dikukuhkan bersama antara Pemko Medan melalui Dinas Perumahan dan Permukiman, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dan USAID ESP. Mekanisme implementasi RPIJM Air Bersih untuk MBR ini dituangkan kedalam APBD Kota Medan kemudian dianggarkan melalui dinas teknis terkait seperti Dinas Perumahan dan Permukiman. Kemudian dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.

Menurut Juliansyah, Manager Program Water Dan Sanitasi ESP, kalau program sanitasi dan air bersih yang dijalankan ESP adalah dengan menggalang kerjasama para pihak seperti, Pemko Medan dan perusahaan air minum (PDAM Tirtanadi) untuk merealisir kebutuhan masyarakat miskin kota akan sarana air bersih. Kerjasama ini mrupakan tali sambung raa pihak pemerintah dengan warganya sebagai pembangunan berkelanjutan. ”Program ESP memang memfokuskan kepada masalah sanitasi dan pola hidup sehat dengan air bersih,”katanya.

Tahapan pelaksanaan teknisnya, lanjut Juliansyah, adalah melalui kerjasama dengan PDAM Tirtanadi, USAID ESP dan pihak terkait lainnya yang diawali dengan pemetaan lokasi, survei sosial dan teknis, serta penyiapan masyarakat. Lalu ditindaklanjuti dengan pekerjaan konstruksinya.

Untuk air bersih bagi masyarakat miskin kota ini, PDAM Tirtanadi melakukan program subsidi. Di mana biaya produksi air minum PDAM Tirtanadi sebesar Rp. 2,000/m3, namun untuk tariff kepada masyarakat miskin dalam program ini akan dikenakan dengan tariff sosial sebesar Rp. 690/m3. Sementara itu, di sisi lain Pemko Medan secara konsisten tetap menganggarkan pada APBD Kota Medan untuk perpipaan kepada 3,500 kepala keluarga miskin di tahun 2009 hingga 2013.

“Kalau di 2008 kami menyiapkan dana Rp 2,5 milyar, tahun 2009 ini kami menyiapkan dana sekitar Rp 3 milyar untuk penyediaan akses air bersih di Medan,” kata Pejabat Walikota Medan, Drs Affifuddin Lubis dalam pertemuan dengan USAID ESP, PDAM Tirtanadi, Dinas Perkim Kota Medan, World Bank dan Kedutaan Belanda di Kantor Kota usai Soft Launching Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat di Belawan, beberapa waktu lalu.

Secara terpisah, Direktur PDAM Tirtanadi Medan, Effendy Syahril Pasaribu menyebutkan pihaknya berharap dalam kurun 2 hingga 3 tahun ke depan target Millenium Development Goals (MDG) untuk Kota Medan sudah tercapai. “Saat ini sambungan air bersih bagi masyarakat Medan sudah mencapai 78%. Mudah-mudahan dengan dukungan dan bantuan berbagai pihak serta RIPJM 2009-2013 yang telah disepakati, 2 hingga 3 tahun target 80% penduduk kota memiliki akses air bersih telah tercapai,” tegas Efendy.

15 Mei 2009

Bambang Soedjiartono/Belawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar